Senin, 17 Maret 2014

Bibit Durian Bhineka Bawor Sarno Ahmad Darsono

Bibit Durian Bhineka Bawor


Durian Bhineka Bawor, Durian  Unggul Nusantara. Instingnya terhadap durian begitu kuat. Cukup melihat bijinya, ia tahu jenis durian itu. Pengalamannya semasa kecil menemani sang ayah mencari durian hingga ke pelosok desa membuat Sarno Ahmad Darsono terobsesi pada durian. Ia lalu "menciptakan" pohon durian bhineka bawor, hasil okulasi 20 jenis durian varietas lokal dan luar. "Begitu banyak jenis durian di negeri ini, kenapa kita kalah dari Thaiand?" pikirnya.

Permenungan itu menantang Sarno, petani durian dari Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten banyumas, Jawa Tengah, untuk mendapatkan kelebihan dan peningkatan produktivitas durian.
tahun 1996 ia berkeyakinan, pohon durian yang sebelumnya baru berbuah setelah berusia delapan tahun dapat dipersingkat menjadi empat tahun dengan okulasi.

Tetapi, ketika itu dia juga tak pernah berhenti berpikir, apakah okulasi adalah cara yang paling tepat? Sementara itu, ingatannya selalu kembali pada masa kecil, saat ia berjalan dari kebun satu ke kebun yang lain untuk mendapatkan buah durian berkualitas baik.

Pada usia tujuh tahun, Sarno sudah mampu membedakan durian berdasarkan jenisnya. Dengan memegang dan menimbangnya, ia tahu durian yang ada di tangannya telah matang atau belum, berkulit tebal atau tipis.
Ketajaman penciuman ikut membantu dia memilah durian yang puket (manis, berlemak, dan beralkohol) atau bukan. Dalam ingatan, dia menyimpan koleksi durian apa saja yang berkualitas baik. Sebut misalnya durian petruk, sunan, dan kuningmas. Kepekaannya itu telah membantu sang ayah mengumpulkan durian, dan menjualnya di pasar-pasar di Banyumas.

Namun, Sarno pun menyadari bahwa kepekaannya pada durian itu tak bisa menjawab pertanyaan yang selalu muncul di kepalanya, mengapa kita kalah dari Thailand? Ia lantas berusaha mendapatkan jawabnya, antara lain lewat buku-buku pertanian.
"Setelah memperoleh bahan informasi yang cukup, saya yakin okulasi bisa meningkatkan produktivitas durian," ucapnya.

Meskipun demikian, ia tak melakukan okulasi hanya pada dua pohon durian yang berbeda jenis. Pada percobaan pertama, Sarno langsung mencoba mengokulasi pohon durian montong oranye dengan 20 jenis durian lokal, seperti sunan, petruk, otong, cinimang, kereng, kuningmas, oneng, bluwuk, dan kumbakarna.
Dalam percobaannya itu, ia membagi pohon primer, sekunder, dan tersier. Pohon durian montong oranye dijadikan pohon primer. Tubuh pohon itu dilukai pada beberapa bagian untuk menempelkan 10 tunas pohon durian lokal berkualitas baik, seperti petruk, kuningmas, dan kumbakarna, yang menjadi pohon sekunder.
Setelah berselang tiga-empat bulan, okulasi pohon primer dengan sekunder mulai melekat. Sarno lalu mencoba membuat okulasi lagi pada pohon-pohon sekunder, dengan melukai pohon-pohon itu untuk menempelkan pohon durian lokal berkualitas sedang sebagai pohon tersier. Banyaknya pohon durian yang digunakan untuk okulasi membuat pohon primernya tumbuh menyerupai pohon bakau yang akarnya mencuat dari tanah.

Menurut Sarno, tingkatan pada okulasi itu berguna untuk menjamin ketersediaan makanan yang lebih banyak untuk pohon primer. Adapun fungsi pohon sekunder adalah memengaruhi kualitas buah yang dihasilkan pohon primer.

Empat tahun kemudian atau tepatnya akhir tahun 2000, pohon hasil percobaannya sudah menghasilkan 30-40 buah durian montong oranye yang berbeda dari aslinya. Kulitnya tipis, daging lebih tebal, warna daging buah lebih merah seperti durian kuningmas, rasa lebih puket, dan beralkohol seperti durian petruk. Ukurannya sebesar durian kumbakarna dengan berat bisa lebih dari 10 kilogram.

Itulah alasan saya mengapa mencoba untuk menanam pohon ini di halaman ruamah. Semoga dari satu bibit ini bisa sedikit mengurangi panasnya cuaca disekitar kotaku. Selain itu tentu saja mengharapkan bisa memetik buah durian unggul di halaman rumah sendiri

KEUNGGULAN DURIAN BAWOR :

  1. Rasa Buah MANIS LEGIT dan sedikit pahit
  2. Daging Buah TEBAL dan 40% biji kempes
  3. Warna daging buah MERNARIK yaitu KUNING semu ORANYE
  4. Pohonya MUDAH TUMBUH dan CEPAT menghasilkan BUAH cocok untuk tujuan KOMERSIL
  5. Ukuran buah BESAR bisa mencapai 12 Kg rata-rata berat buah 5-6kg. Maksimal bisa mencapai 15 Kg
  6. Pohonya KOKOH karena di topang akar yang banyak
  7. Lebih tahan terhadap cuaca KERING karena cadangan makanannya banyak (dengan banyaknya akar)
  8. Pohonya sebagai penahan longsor dan banjir (akarnya banyak sehingga kokoh)

Bagi Sahabat-Sahabat yang menginginkan bibit durian bhineka bawor langsung dari penemunya, silahkan menghubungi langsung :

Sarno Ahmad Darsono
Telepon : 08156974044 atau 081328933448 atau 085747047530
PIN BB : 25D0F7530
Email : sarnoahmaddarsono@yahoo.co.id
Blog : http://sarnoahmaddarsono.blogspot.com/
Facebook : sarnoahmaddarsono@yahoo.co.id

Alamat : Desa Alasmalang RT 05 RW 07, Kec Kemranjen,
Kab Banyumas, Jawa Tengah













Tidak ada komentar:

Posting Komentar